Berita
/
Siaran Pers
/
Siaran Pers Deputi Sistakol
/
Penguatan Layanan MBG di Wilayah 3T, Bakal Berdiri Dapur Satelit di Kepulauan Seribu
Penguatan Layanan MBG di Wilayah 3T, Bakal Berdiri Dapur Satelit di Kepulauan Seribu
Siaran Pers • 4 Juni 2025

Sumber:
Internal BGNJakarta – Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (Sistakol BGN), Tigor Pangaribuan bersama timnya menjalankan misi penting untuk memastikan pemenuhan gizi masyarakat yang tinggal di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Contohnya di Kepulauan Seribu.
Salah satu agenda utamanya adalah peninjauan konsep Dapur Satelit yang dirancang untuk menjawab tantangan distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah kepulauan yang sulit dijangkau.
Dapur utama MBG telah beroperasi di Pulau Pramuka, sejak Maret 2025, dan kini menjadi pusat pengelolaan administrasi, laporan keuangan, hingga pendataan penerima manfaat.
Tetapi adanya kebutuhan yang terus meningkat maka dibangun lagi dapur di Pulau Untung Jawa, Pulau Panggang, dan Pulau Sabira. Saat ini, persiapan tengah dilakukan untuk mengoperasikan Dapur Satelit Pulau Untung Jawa yang akan melayani 995 penerima manfaat, terdiri dari pelajar, ibu hamil, menyusui, dan balita.
"Adapun dikarenakan di sekitar Pulau Pramuka masih terdapat penghuni sekaligus penerima manfaat maka rencana akan dibangun Dapur Satelit. Dapur Satelit akan berada di Pulau Untung Jawa dan Pulau Panggang," kata Tigor di sela kunjungannya, Rabu (04/06)
Skema Dapur Satelit dibagi menjadi dua model. Yang pertama, memasak di dapur utama dan distribusi ke wilayah sekitar. Lalu, model kedua dengan cara memasak dan distribusi dilakukan langsung di Dapur Satelit. Model kedua inilah yang disetujui oleh Bupati Kepulauan Seribu, mengingat tantangan geografis dan kebutuhan distribusi yang lebih cepat.
Pelatihan relawan dari Pulau Untung Jawa ke dapur utama akan segera dilakukan untuk memastikan kualitas dan standar operasional. Tak hanya berhenti di sana, ada wacana membuka Dapur Satelit baru di Pulau Sembirang, salah satu pulau paling ujung dekat Lampung, yang memiliki sekitar 190 calon penerima manfaat.
Dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah, penguatan sistem Dapur Satelit diharapkan dapat menjadi model percontohan nasional dalam tata kelola pemenuhan gizi berkeadilan.
“Kunjungan ini adalah bentuk komitmen kami dalam membangun sistem distribusi gizi yang tangguh, khususnya bagi wilayah 3T yang selama ini menghadapi tantangan struktural,” ucap Tigor.
Tantangan MBG di Kepulauan Seribu
Kunjungan Deputi Sistakol berlanjut ke SMA Negeri 69 Pulau Pramuka, tempat distribusi MBG dilakukan secara rutin. Di sana, tim disambut dengan senyum dan antusiasme pelajar yang menjadi penerima manfaat.
"Kita ingin membentuk masa depan Indonesia yang sehat dan unggul. Dan itu dimulai dari meja makan anak-anak kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kepulauan Seribu, Tommy mengungkapkan tantangan distribusi makanan akibat hambatan transportasi. Namun begitu, ia juga mengapresiasi atas perhatian pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta yang dinilai responsif.
“Kami sangat terbantu dengan perhatian dari pusat. Dengan beroperasinya dapur satelit nantinya, kami optimistis distribusi MBG akan jauh lebih efisien,” ungkap Tommy.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional