Beranda

/

News

/

Siaran-Pers

/

Siaran-Pers-Kepala-Badan-Gizi-Nasional

/

MBG, Napas Segar Bangkitkan Usaha yang Mulai Lesu

MBG, Napas Segar Bangkitkan Usaha yang Mulai Lesu

Siaran Pers 23 April 2025

picture-MBG, Napas Segar Bangkitkan Usaha yang Mulai Lesu

Jakarta - Sebuah tempat usaha makanan di Cibubur, Jakarta Timur disulap menjadi dapur MBG. Selain mempercepat ekspansi pengadaan dapur untuk program pemenuhan gizi nasional, trobosan ini berpotensi menyelamatkan bisnis yang mulai lesu.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Cibubur menjadi cerminan bahwa BGN membuka peluang sebesar-besarnya bagi berbagai pihak untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan dapur MBG. BGN menyambut baik seluruh kalangan untuk menjadi mitra BGN. Meski begitu, penentuan mitra tetap dilakukan dengan prosedur yang berlaku dan standar yang telah ditetapkan.

Selama ini, SPPG dibentuk melalui beragam model baik pembangunan dapur dari nol maupun kerja sama dengan mitra yang telah terverifikasi yang kemudian dapat berupa renovasi ruko, modifikasi restoran hingga alih fungsi bangunan tertentu.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menyambut baik seluruh kelompok masyarakat yang berminat menjadi mitra BGN dalam menyelenggarakan dapur MBG. Dengan banyaknya dukungan masyarakat, beliau yakin bahwa target pembangunan SPPG di seluruh daerah di Indonesia akan lebih cepat terpenuhi.

“Kami, tim BGN mengapresiasi antusias masyarakat yang sangat tinggi untuk menjadi mitra MBG. Hal ini tentu sangat membantu BGN dalam mencapai target pembangunan SPPG dan menjangkau lebih banyak lagi penerima manfaat di berbagai penjuru Indonesia,” ucap Dadan (Rabu, 23/4).

“Meski saat ini capaian pembangunan SPPG masih perlu ditingkatkan, BGN tidak menurunkan standar dan persyaratan seleksi mitra yang dapat bergabung dalam Program MBG. BGN akan tetap melakukan verifikasi calon mitra secara profesional,” tambah Dadan.

Modifikasi bangunan usaha menjadi dapur MBG telah dilakukan di berbagai lokasi, salah satunya dialami oleh Waroeng Seafood Mas BR. Pemilik warung tersebut mengaku bahagia karena dapat ikut berkontribusi dalam penyelenggaraan program pemenuhan gizi nasional. Selain itu, Ia juga merasa bahwa langkah yang diambil sangat tepat di masa sulit seperti ini, sehingga usahanya yang mulai lesu dapat terselamatkan, bahkan mampu menarik tiga kali karyawan lebih banyak dari pada sebelumnya.

Pembangunan satu SPPG mampu menyediakan tenaga kerja sebanyak 47 karyawan dapur. Hal ini memberikan kesempatan bagi para pekerja lokal. Selain itu, alih fungsi usaha yang sulit berkembang dan hampir gulung tikar menjadi nafas segar bagi para karyawan untuk menyambung hidup.

Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional

Hubungi Kami