Beranda
/
News
/
Siaran-Pers
/
Siaran-Pers-Kepala-Badan-Gizi-Nasional
/
Kepala BGN Ajak Alumni IPB Dukung Program MBG
Kepala BGN Ajak Alumni IPB Dukung Program MBG
Siaran Pers • 25 April 2025

Sumber:
Internal BGNJakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengajak para alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan menyebutkan bahwa sepertiga penduduk Indonesia harus diberi makan bergizi setiap hari.
Dari jumlah tersebut, maka dibutuhkan 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ajakan itu dia sampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Penguatan Program Makan Bergizi Gratis yang dihadiri para alumni IPB, sejumlah menteri, rektor IPB, dan para Ketua Ikatan Alumni beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Acara ini bertempat di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (25/4/2025) malam.
"Sepertiga penduduk Indonesia diberi makan setiap hari, dan itu adalah tugas Badan Gizi Nasional. Nah terus maknanya apa untuk kita? Yang pertama, tentu saja saya mempromosikan ahli gizi. Karena kami akan bangun 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, dan di setiap Satuan Pelayanan harus ada ahli gizi. Nah terus maknanya apa lagi untuk kita? Untuk ahli pertanian, 82,9 juta (penerima manfaat) itu adalah new demand," ucapnya.
Dengan kehadiran program pemerintah ini, juga dapat menyerap kebutuhan pangan yang diproduksi oleh petani maupun peternak. Seperti kebutuhan telur, sebut Dadan yang tiap hari diberikan kepada penerima manfaat.
"Jadi Badan Gizi meng-create emerging market namanya 82,9 juta (penerima manfaat). Ini adalah emerging market. Tadi Pak Menteri Bappenas mengatakan telur kita kelebihan 200.000 ton. Kalau makan bergizi sudah jalan, 200.000 ton segera akan diserap. Dan kalau tidak muncul enterpreneur baru, maka kita akan kekurangan telur. Kalau kita sarankan makan telur dua kali seminggu. Padahal Pak Presiden mengatakan, telur harus diberikan setiap hari. Jadi kalau makan bergizi ini sudah jalan, produksi telurnya begini-gini saja, langsung berkurang, itu namanya creating demand atau new emerging market," jelasnya.
Dadan menambahkan, program MBG ini merupakan investasi untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu, dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional. "Jadi kami ini sebutnya memiliki tugas untuk investasi SDM besar-besaran masa depan, memberikan pemenuhan gizi. Tapi kita ingin buat mekanismenya agar tumbuh demand dan tumbuh kelayakan ekonomi sehingga ekonomi bergerak," ujarnya.
Sejak dimulainya Program MBG pada 6 Januari 2025, awalnya baru 300.000 orang penerima manfaat. Sekarang, hanya dalam waktu 3 bulan, sudah 3 juta lebih yang telah menerima manfaat.
"Jadi itulah sebetulnya yang kita kembangkan oleh BGN dan Alhamdulillah program ini sudah di-launching tanggal 6 Januari dan itu melayani 300.000 orang awalnya, di 191 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, di 26 provinsi. Hari ini, sudah tercatat 1.093 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, hanya dalam waktu 3 bulan, sudah melayani 3 juta," pungkas Dadan.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional