Berita
/
Siaran Pers
/
Siaran Pers Deputi Sistakol
/
Dana MBG Langsung Dikelola Dapur, BGN Pastikan Sistem Anti Manipulasi
Dana MBG Langsung Dikelola Dapur, BGN Pastikan Sistem Anti Manipulasi
Siaran Pers • 22 Juni 2025

Sumber:
Internal BGNJakarta — Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan memastikan bahwa tata kelola anggaran dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dirancang untuk meminimalkan potensi penyimpangan dan memperkuat transparansi.
"Tantangan paling utama dalam membuat sistem dan tata kelola itu adalah bagaimana memastikan seluruh proses pemberian makan itu memang benar-benar mendapatkan dana yang paling besar dan itu tidak boleh disalahgunakan," ucapnya dalam BGN Talks yang ditayangkan lewat kanal Youtube Badan Gizi Nasional, Minggu (22/6).
Tigor menjelaskan bahwa BGN telah merancang sistem tata kelola berbasis desentralisasi anggaran, di mana dana disalurkan langsung ke dapur layanan gizi di lapangan, bukan dikelola di tingkat pusat.
Dari total anggaran MBG sebesar Rp 71 triliun, sekitar 80 persen atau Rp 60 triliun akan dialokasikan langsung ke unit-unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG.
"Kita yang di Eselon I ini sudah tidak punya power mencoba memain-mainkan dananya. Pak Kepala Badan memang meminta supaya begitu. Beliau bilang kepada saya, tolong dirancang pak deputi, supaya kita yang pejabat ini tidak bisa 'cawe-cawe' untuk ngatur-ngatur. Kalau begitu, kita turunkan ke bawah Kabadan, jadi satu dapur itu mengelola Rp 10 miliar," ujarnya.
Sistem Pengawasan Berlapis dan Detil
Sebagai bagian dari sistem kontrol, BGN juga membentuk unit Deputi Pemantauan dan Pengawasan yang secara aktif memeriksa pelaksanaan program MBG di lapangan.
"Kita ada Deputi Pemantauan dan Pengawasan, jadi mereka akan dipantau pelaksanaan dari Program MBGnya, benar enggak makanannya dikasih sesuai dengan aturan yang kita buat? Benar enggak dalam satuan itu memang benar-benar diberikan 3.000 porsi? Jangan-jangan cuma 2.000 saja. Itu dipantau, ditanya mana datanya, didatangin tiba-tiba ke sekolah itu enggak bisa dimanipulasi," ucap Tigor.
Menurut Tigor, penyimpangan hanya akan terjadi jika sistem lemah dan orang yang mengelolanya juga lemah secara nilai. Oleh karena itu, BGN memadukan sistem manajemen yang kokoh dengan sumber daya manusia berintegritas tinggi.
"Terutama dia mempunyai values atau tata nilai negara, tidak akan menyalahgunakan. Itu mesti dibentuk dulu memang. Pengalaman saya di berbagai perusahaan multinasional, kami itu dibentuk. Saya kerja di Shclumberger, di Heinz itu dibentuk. Kita tahu siapapun namanya terdengar mempermainkan uang dari perusahaan, itu langsung dipecat," katanya.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional