Beranda

/

News

/

Siaran-Pers

/

Siaran-Pers-Deputi-Sistakol

/

BGN Soroti Tantangan Gizi Seimbang Daerah 3T di Sulawesi Tenggara

BGN Soroti Tantangan Gizi Seimbang Daerah 3T di Sulawesi Tenggara

Siaran Pers 27 Maret 2025

picture-BGN Soroti Tantangan Gizi Seimbang Daerah 3T di Sulawesi Tenggara

Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola, Prof. Sitti Aida Adha Taridala, gencar melakukan monitoring dan evaluasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta meninjau langsung kondisi gizi di berbagai wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 24 hingga 27 Maret 2025. Kunjungan ini menyoroti tantangan unik dalam mewujudkan gizi seimbang, terutama di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Bersama timnya, Prof. Sitti Aida mengunjungi SPPG di Kota Kendari, Kabupaten Konawe, dan Kota Baubau, termasuk meninjau pembangunan dapur sehat berstandar di Markas Komando (Mako) Brimob Polda Sultra. Namun, perhatian khusus tertuju pada kunjungannya ke Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), pada 26-27 Maret 2025.

Di Kecamatan Laonti, yang enam dari 19 desanya hanya dapat diakses melalui jalur laut dengan waktu tempuh antar desa mencapai satu hingga dua jam, Prof. Sitti Aida menyaksikan langsung betapa sulitnya kondisi geografis dalam implementasi program gizi. Keterbatasan akses darat, transportasi, dan produksi pangan lokal menjadi kendala signifikan.

"Perjalanan ke Desa Namu melalui jalan tanah timbunan yang rawan dan dilanjutkan ke Desa Tue-tue menggunakan perahu motor kecil selama hampir satu jam memberikan gambaran nyata tantangan yang dihadapi masyarakat di sini," ungkap Prof. Sitti Aida. "Kondisi geografis yang sulit ini menuntut adanya solusi tata kelola program makan bergizi yang berbeda dengan di perkotaan." Menyikapi hal tersebut, Prof. Sitti Aida mengusulkan konsep "dapur satelit" dengan memberdayakan kantin sekolah menjadi layak sesuai standar kebersihan dan kelayakan pangan sebagai salah satu solusi untuk daerah 3T seperti Laonti.

Lebih lanjut, beliau menyoroti pola makan masyarakat pesisir yang meski memiliki potensi sumber daya ikan melimpah, namun masih kurang dalam konsumsi sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. "Kita perlu mengedukasi pentingnya gizi seimbang yang tidak hanya mengandalkan karbohidrat dan protein, tetapi juga asupan vitamin dan mineral dari sayur serta buah-buahan lokal yang terjangkau," tegas Guru Besar Universitas Halu Oleo (UHO) ini.

Kunjungan Prof. Sitti Aida ke Sultra, termasuk peninjauan mendalam ke kawasan 3T Laonti, akan menjadi masukan penting dalam penyusunan pedoman Program Makan Bergizi (MBG) nasional, khususnya untuk wilayah dengan karakteristik geografis dan sosial yang unik. 

Sebagai Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi BGN dan Ketua DPD Pergizi Pangan Sultra, Prof. Sitti Aida berkomitmen untuk terus mendorong upaya peningkatan gizi masyarakat melalui edukasi, sosialisasi, dan pengembangan pangan lokal upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif melalui peningkatan status gizi yang optimal.


Biro Hukum dan Humas

Badan Gizi Nasional

Hubungi Kami