Beranda
/
News
/
Siaran-Pers
/
Siaran-Pers-Deputi-Sistakol
/
BGN Dorong Petani, Nelayan, Peternak Lokal Jadi Garda Depan Program MBG
BGN Dorong Petani, Nelayan, Peternak Lokal Jadi Garda Depan Program MBG
Siaran Pers • 9 April 2025

Jakarta - Tenaga Ahli Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional hadir dalam pertemuan Dialog Publik TVRI, Kalimantan Timur pada Rabu, 09 April 2025. Dalam dialog publik ini terdapat pembahasan bahwa ketersediaan pangan yang memiliki pengaruh besar dan menjadi hal yang sangat penting terlebih perihal ketersediaan bahan pangan yang cukup dan beragam pada program makan bergizi gratis.
Alfa riza, Tenaga Ahli Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional mengatakan, “ketersediaan pangan ini akan menjadi satu momok yang luar biasa, untuk setiap daerah yang terdapat SPPG maka kita harus menggalakan petani, nelayan dan peternak lokal sehingga memiliki ketersediaan bahan pangan yang cukup, perihal ini sangat urgen untuk setiap masyarakat yang ingin menjadi penyedia bahan baku.
Lebih lanjut, dialog publik ini juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan kelancaran program Makan Bergizi Gratis. Keterlibatan aktif pemerintah daerah dalam mengidentifikasi potensi sumber daya pangan lokal, memfasilitasi rantai pasok yang efisien, serta melakukan pengawasan terhadap kualitas dan keamanan pangan akan menjadi kunci keberhasilan program ini di seluruh pelosok negeri.
Dialog ini diakhiri dengan mengajak dukungan pada ketersediaan dan swasembada pangan dalam program Makan Bergizi Gratis, “Mari mendukung atas ketahanan dan ketersediaan pangan terhadap program MBG, ketersediaan pangan yang memadai memungkinkan penyediaan makanan yang bergizi dan seimbang sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat ikut dalam mencerdaskan anak bangsa untuk generasi emas 2045,” ujar Ahmad Jubaidi, Pengamat Kebijakan Publik Untag 1945 Samarinda.
Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan optimal dan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan status gizi dan kualitas sumber daya manusia Indonesia menuju Generasi Emas 2045.