Berita

/

Berita

/

Perkuat Program MBG, BGN Segera Terapkan Teknologi untuk Jamin Keamanan Pangan dan Gizi

Perkuat Program MBG, BGN Segera Terapkan Teknologi untuk Jamin Keamanan Pangan dan Gizi

Berita 12 Juni 2025

picture-Perkuat Program MBG, BGN Segera Terapkan Teknologi untuk Jamin Keamanan Pangan dan Gizi

Tangerang — Badan Gizi Nasional (BGN) meningkatkan pemanfaatan teknologi digital untuk memastikan distribusi makan bergizi gratis (MBG) yang diterima oleh masyarakat memenuhi standar dan keamanan pangan.

Namun, seiring dengan meningkatnya skala dan cakupan program prioritas pemerintah ini, tantangan pengawasan di lapangan juga semakin kompleks, mulai dari keterlambatan distribusi, kualitas bahan pangan yang menurun, hingga lemahnya deteksi dini terhadap pelanggaran sanitasi.

“Kami menyadari bahwa kunci keberhasilan Program MBG bukan hanya pada kuantitas makanan yang didistribusikan, tetapi juga pada kualitas dan keamanannya. Di sinilah peran teknologi menjadi sangat vital,” ujar Khairul Hidayati selaku Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, saat menjadi pembicara talkshow yang diprakarsai Unilever Indonesia, Tangerang, Kamis (12/06).

Mengatasi permasalahan tersebut, BGN kini tengah mengembangkan sistem pengawasan berbasis teknologi yang mencakup empat komponen utama. Pertama, melalui pemantauan real-time menggunakan dashboard digital dan sistem pelaporan berbasis web atau aplikasi mobile.

"Sistem ini memungkinkan pusat komando BGN memantau proses produksi, distribusi, dan konsumsi makanan di seluruh wilayah pelaksana MBG. Semua laporan dari dapur MBG dan sekolah terpusat dalam satu sistem yang mudah dianalisis," jelas Hida.

Kedua, rencana penggunaan GIS dan big data. Hida menambahkan, teknologi ini digunakan untuk memetakan wilayah rawan insiden keamanan pangan, mengevaluasi pola distribusi, dan merancang solusi berbasis data. Teknologi ini juga membantu menentukan prioritas intervensi secara efisien.

Kemudian berikutnya, memanfaatkan teknologi sistem peringatan dini (early warning system) untuk mendeteksi pelanggaran atau hambatan sebelum terjadi insiden kesehatan. "Jika ada keterlambatan pengiriman, suhu penyimpanan tidak sesuai standar, atau laporan berulang tentang mutu makanan, sistem akan memberikan notifikasi otomatis agar tindakan cepat dapat dilakukan," kata Hida.

Terakhir, lanjut Hida, yakni automasi proses logistik dan kontrol kualitas di dapur MBG guna menjamin keamanan pangan dari sumber hingga ke tangan penerima manfaat.

"Termasuk penggunaan sensor suhu dan kelembapan, pencatatan bahan baku secara elektronik, dan pelaporan langsung dari dapur ke dashboard pusat untuk menjamin kontrol kualitas secara menyeluruh," jelasnya.

Sebagai informasi, talkshow ini berkaitan dengan peran ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memastikan keamanan pangan dalam rangka memperingati Hari Keamanan Pangan Dunia atau World Food Safety Day 2025 dengan tema “Science in Action.”

Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional