Berita

/

Artikel

/

Sajian Bergizi Penuh Arti dari Balik Jeruji Besi

Sajian Bergizi Penuh Arti dari Balik Jeruji Besi

Artikel 16 Mei 2025

picture-Sajian Bergizi Penuh Arti dari Balik Jeruji Besi

Bandung – Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis di setiap daerah tak lepas dari cerita dan keunikannya masing-masing. Di Bandung, Jawa Barat contohnya, di sini terdapat bangunan lembaga pemasyarakatan yang telah didirikan sejak zaman Belanda. Bangunan tersebut kini tak hanya beroperasi sebagai rumah tahanan, namun lebih dari itu, salah satu dapur Program MBG juga terdapat di dalamnya.

Lapas Sukamiskin, tempat di mana salah satu bangunan SPPG untuk Program MBG didirikan. Bangunan bersejarah yang telah eksis sejak tahun 1918 oleh Pemerintah Kolonial Belanda ini, turut menjembatani produksi MBG untuk sebagian penerima manfaat di Bandung. Area dapur MBG mangalih fungsikan salah satu bagian bangunan di bawah tanah yang sebelumnya dipakai sebagai tempat budidaya jamur

Kepala Seksi Sarana Kerja Lapas Sukamiskin, Eko Adi Prasetyo menceritakan sedikit tentang latar belakang bangunan yang kini difungsikan sebagai SPPG, “pada tahun 2023, kami renovasi area ini dari yang sebelumnya merupakan area budidaya jamur. Namun, tidak begitu maksimal. Lalu ada pihak ketiga yang mengajak kerja sama terkait kegiatan tata boga yaitu salah satunya pembangunan dapur umum untuk Program Makan Bergizi Gratis ini,” ujarnya pada Kamis, (15/05).

Selain keunikan dari sisi bangunannya, SPPG Lapas Sukamiskin mengambil tenaga kerja dari warga binaan di Lapas Sukamiskin. Keseluruhan tenaga dapur yang bekerja merupakan laki-laki warga binaan yang telah disaring dari hasil seleksi. Kemudian, warga binaan yang lolos dilatih oleh pihak catering yang telah bekerja sama untuk untuk program MBG, sehingga terdapat peningkatan skill tata boga serta panduan untuk penyiapan MBG sesuai standar. 

“Saat ini kita bisa memberdayakan para warga binaan di Lapas Sukamiskin sekitar 48 orang. Kita berdayakan, kita latih skill memasak, menyiapkan makanan dan kebutuhan terkait fasilitas catering untuk MBG. Alhamdulillah, dengan adanya pemberdayaan ini semoga warga binaan juga bisa melakukan skillnya setelah keluar dari Lapas Sukamiskin ini sehingga skill tersebut dapat mereka praktekkan di SPPG lainnya,” tambah Eko

Terobosan ini tidak hanya bertujuan agar mengisi waktu luang warga binaan dan memberikan penghasilan. Akan tetapi, pemberdayaan warga binaan ini juga diproyeksikan untuk meningkatkan skill serta kemampuan mereka di dunia tata boga. Sehingga, ketika warga binaan keluar dari Lapas Sukamiskin, mereka dapat meneruskan keahlian tersebut dengan membuat usaha di bidang kuliner maupun bergabung ke SPPG Program MBG lainnya di luas lapas.

Menurut penngakuan dari salah satu warga binaan Lapas Sukamiskin, Firman Santosa, “kita dapat ilmu baru, pengalaman baru, teman baru, bahkan kita menjadi lebih tahu bahwa kesehatan dalam pangan itu lebih penting dibandingkan yang lain, karena kesehatan itu mahal,” ujar Firman

“Saya sangat bangga bisa menjadi bagian yang ikut mengabdi di Program MBG ini, karena kami menjadi salah satu yang mengabdi kepada negara dan Bapak Presiden kita. Kita pernah ada satu pengalaman, kita mengirim makanan dan pas pulang kita menerima surat cinta dari anak-anak yang mengungkapkan rasa terima kasih mereka karena sudah menyiapkan MBG yang enak. Saya sangat tersentuh dan termotivasi sekali,” tambah Juru Masak Bagian Protein yang kerap disapa Firsa tersebut.

Saat ditemui di Lapas Sukamiskin, Kepala Lapas, Fajar Nurcahyono menyatakan apresiasi dan dukungannya dalam pembinaan warga, salah satunya keikutsertaan di Program MBG.

“kegiatan MBG di Lapas 1 Sukamiskin ini merupakan satu-satunya yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Semoga kedepannya, ini bisa menjadi contoh untuk UPT dan lapas lain, khususnya di Lembaga Kemasyarakatan. Kita bina sekitar 48 orang untuk menyiapkan MBG kepada siswa SD hingga SMA dan nantinya akan bertambah ke ibu hamil, ibu menyusui dan balita,” ucap Fajar.

“Diharapkan nanti, teman-teman warga binaan khususnya di pidana umum nanti punya bekal lebih yang bermanfaat untuk masyarakat luas, membuka usaha atau UMKM, bekerja di tempat-tempat yang berkaitan dengan skill tata boga. Kalau perlu, mereka bisa membantu dapur-dapur MBG yang tersebar di Indonesia. Ini sebagai bentuk kepercayaan kepada warga binaan dari masyarakat, pimpinan, pemerintah bahwa warga binaan yang sudah dididik dan dibina bisa bermanfaat setelah bebas dari Lapas Sukamiskin,” pungkasnya.

Tak hanya berfokus dalam peningkatan skill, harapannya dengan kolaborasi SPPG dan lapas Sukamiskin dapat membuka peluang baru bagi warga binaan. Hal ini juga menjadi motivasi serta pembelajaran baru bagi semua warga binaan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan seluruh Indonesia bahwa jeruji besi tidak menghalangi mereka untuk mengabdi kepada negeri.


Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional

Hubungi Kami