Berita

/

Artikel

/

Pentingnya Program MBG: Tingkatkan SDM dan Pencegahan Stunting

Pentingnya Program MBG: Tingkatkan SDM dan Pencegahan Stunting

Artikel 7 Mei 2025

picture-Pentingnya Program MBG: Tingkatkan SDM dan Pencegahan Stunting

Makan Bergizi Gratis adalah langkah stategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam mencetak generasi emas. Secara demografi hal tersebut dapat dijelaskan dengan data. Penduduk Indonesia sampai saat ini masih tumbuh sekitar 6 orang per menit atau 3 juta per tahun dan populasi akan mencapai 234 juta pada tahun 2045.

Merujuk data anggota rumah tangga berbasis penghasilan, kita dapat melihat bahwa sumber pertumbuhan itu berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin, yaitu masing-masing memiliki anggota rumah tangga 4,78 dan 4,34. Kalau keduanya dirata-ratakan akan memiliki angka  4,56. Angka 4,56 artinya kalau ada 100 keluarga miskin dan rentan miskin, maka 56 keluarga anaknya 3 dan 44 keluarga anaknya 2.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menjelaskan, “Sekitar 60% anak-anak dari kalangan ini tidak punya akses yang baik terhadap makanan dengan gizi seimbang. Anak-anak mereka juga jarang minum susu karena tidak mampu beli susu. Mereka yang sekarang ada dalam kandungan, mereka yang di TK, SD, sampai SMA termasuk para santri dan sekolah keagamaan lainnya, 20 tahun kemudian di 2045 akan menjadi tenaga kerja produktif,” ujarnya pada Rabu (07/05).

Penduduk Indonesia sampai saat ini masih tumbuh sekitar 6 orang per menit atau 3 juta per tahun dan populasi akan mencapai 234 juta pada tahun 2045. Jika menyimak data anggota rumah tangga berbasis penghasilan, kita dapat melihat bahwa sumber pertumbuhan itu berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin, yaitu masing-masing memiliki anggota rumah tangga 4,78 dan 4,34.

Dalam pelaksanaan MBG ini sangat membantu dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari penambahan kerja, kerja sama dengan masyarakat lokal, hingga membantu perekonomian pengusaha serta petani dan nelayan dalam hal pemasok bahan pangan.
Merujuk data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengenai Hasil Survey Status Gizi Indonesia 2024, angka prevalensi stunting sebesar 19,8%. Terjadi penurunan sebesar 1,7% dari tahun 2023 (21,5%).

Maka dengan adanya data yang menunjukan angka stunting di atas dan kondisi 20 tahun kemudian di 2045 akan menjadi tenaga kerja produktif apabila dapat mengurangi angka tersebut. Tindakan pencegahan tersebut harus melakukan intervensi dari sekarang, dikhawatirkan akan menjadi tenaga kerja produktif dengan kualitas rendah karena pertumbuhan otak dan fisik tidak optimal.

Kemudian dalam pelaksanaan MBG juga sangat berpengaruh bagi aspek kesehatan melalui pemenuhan gizi anak bangsa terlebih fokus periode emas dalam program MBG menargetkan 1.000 hari pertama kehidupan (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Balita) untuk pencegahan stunting, serta seluruh anak sekolah (PAUD-SMA) dan sekolah keagamaan (total 82,9 juta atau 1/3 populasi) untuk mengoptimalkan perkembangan otak dan fisik.

Melalui Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat mengatasi masalah kesehatan dan krisis gizi. Selain itu, juga untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi tantangan di masa depan. Generasi yang tumbuh dengan gizi yang baik akan menjadi tenaga kerja yang produktif, inovatif, dan mampu membawa bangsa ini menuju kejayaan. Dengan MBG, kita membangun fondasi yang kokoh untuk Indonesia Emas 2045.

Biro Hukum dan Humas 
Badan Gizi Nasional

Hubungi Kami