Berita
/
Artikel
/
Pakar Pendidikan UI: Gizi dan Akses Listrik Jadi Kunci Mutu Pendidikan di Daerah Tertinggal
Pakar Pendidikan UI: Gizi dan Akses Listrik Jadi Kunci Mutu Pendidikan di Daerah Tertinggal
Artikel • 29 Juni 2025

Sumber:
Internal BGNJakarta — Pakar pendidikan sekaligus Guru Besar Program Kajian Strategis dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI), Hanief Saha Ghafur mengungkapkan bahwa rendahnya mutu pendidikan dasar di sejumlah wilayah Indonesia berkaitan erat dengan masalah gizi dan keterbatasan akses listrik.
Hal ini berdasarkan riset lapangan yang dilakukan oleh Bank Dunia (World Bank) di kawasan kaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dikenal memiliki nilai akademik sekolah dasar terendah secara nasional.
"Dari hasil riset World Bank kenapa memilih di kaki Gunung Rinjani? Ternyata pilihan itu bukan salah. Karena di kaki Gunung Rinjani itu, nilai sekolah dasar terburuk di seluruh Indonesia, dibandingkan dengan sekolah di seluruh Indonesia," ungkapnya dalam BGN Talks dikutip dari kanal Youtube Badan Gizi Nasional, Minggu (29/6).
"Jadi, World Bank itu kemudian mengambil objek penelitiannya di situ. Apa hasilnya? hasilnya luar biasa. Ternyata ini ada faktor kemiskinan dan gizi. Kedua, karena faktor lingkungan yang belum teraliri listrik," sambungnya.
Riset tersebut melibatkan kunjungan lapangan oleh perwakilan World Bank untuk Asia, Maicucang dari Tiongkok, bersama perwakilan World Bank di Jakarta, Erita Nurhalim, serta Hanief sendiri.
Selama dua hari, tim melakukan observasi terhadap kondisi desa-desa di sekitar kawasan tersebut. Temuan ini, menurut Hanief, semakin memperkuat bukti bahwa kualitas pendidikan tidak bisa dilepaskan dari intervensi gizi dan pembangunan infrastruktur dasar.
"Kami dua hari ada di situ, keliling di desa itu (sekitar kaki Gunung Rinjani), bagaimana orang miskin makanannya, apa gizinya gitu, bagaimana sekolahnya gitu. Jadi memang, ternyata korelasi antara mutu dengan gizi itu luar biasa pengaruhnya, sangat kuat sekali," katanya.
Sebagai bentuk intervensi, World Bank memberikan bantuan berupa bahan makanan bergizi dan instalasi tenaga surya (solar cell) di beberapa desa sebagai langkah awal perbaikan kondisi belajar.
Ia pun mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini digalakkan pemerintah sebagai kebijakan strategis untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia sejak usia sekolah.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional