Distribusi MBG Tetap Berjalan Selama Libur Sekolah, Begini Skemanya

Jakarta — Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan bahwa kegiatan distribusi makan bergizi gratis (MBG) akan tetap berlangsung meskipun dalam masa libur sekolah. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara BGN, Redy Hendra Gunawan dalam keterangannya kepada media, di Jakarta, Minggu (29/6).

"Badan Gizi Nasional akan tetap melaksanakan kegiatan distribusi makan bergizi gratis tanpa terpengaruh dengan adanya jadwal libur sekolah. Distribusi makan bergizi gratis akan tetap dilakukan selama enam hari," katanya.

Untuk menyesuaikan dengan kondisi libur, pola distribusi MBG mengalami penyesuaian jadwal dan bentuk makanan yang disalurkan. Pengiriman dilakukan dua kali dalam sepekan, yakni pada hari Senin dan Kamis, dengan kombinasi antara makanan siap santap dan paket makanan dalam kemasan.

"Sedangkan untuk frekuensi dilakukan pengiriman pada hari Senin dan di Hari Kamis, dan dilakukan kombinasi berupa makanan siap santap dan makanan dalam kemasan jenis paket makan bergizi gratis yang digunakan selama hari libur sekolah," jelas Redy.

"Yang pertama, makan siap santap dikirimkan pada Hari Senin. Kemudian, pada Hari Senin tersebut juga  para siswa diberikan paket makan dalam kemasan untuk Hari Selasa dan Rabu. Kemudian di Hari Kamis,  kami juga mendistribusikan lagi makanan siap santap. Pada hari (Kamis) itu juga sekaligus para siswa diberikan paket makanan dalam kemasan untuk Hari Jumat dan Sabtu," lanjut dia.

Adapun paket makanan dalam kemasan terdiri dari roti atau sumber karbohidrat lainnya, telur, susu, dan buah. Seluruh paket diberikan dalam kantong ramah lingkungan seperti tote bag atau kantong pakai ulang sebagai bentuk komitmen BGN dalam mendukung keberlanjutan dan pengurangan limbah plastik.

"Paket makanan dalam kemasan berupa roti atau karbohidrat lainnya, telur, susu, dan buah. Kemasan yang kami gunakan di dalam pemberian paket makanan untuk anak sekolah selama liburan menggunakan totbag atau kantong yang bisa digunakan ulang. Jadi, tidak mencemari lingkungan," ujar Redy.

Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional