Dari Pabrik Tahu Rumahan untuk Gizi Anak Bangsa
Artikel • 9 Mei 2025

Sumber:
Internal BGNBoyolali, Jawa Tengah - Di tengah hiruk pikuk daerah dalam pergolakan ekonomi, di kawasan, Jawa Tengah, berdiri sebuah pabrik tahu sederhana namun memiliki peran penting dalam program Makan Bergizi Gratis yang tengah digalakkan. Di balik produksi tahu berkualitas yang menjadi salah satu sumber protein dalam program tersebut, terdapat sosok Toni Susilo.
Bukan hanya sekadar karyawan, Toni adalah salah satu pilar penting sebagai penghubung antara pabrik Tahu Berkah milik Taufik dengan program mulia ini.
"Sebagai karyawan yang setiap hari berkecimpung dalam pembuatan tahu, kami sangat senang dan mendukung jika tahu menjadi salah satu pilihan lauk dalam program MBG. Kami tahu betul bahwa tahu ini bukan hanya sekadar makanan yang terjangkau, tetapi juga kaya akan gizi protein nabati yang aman dari dampak alergi karena mengantuk protein nabati yang baik, terutama bagi anak-anak yang sedang tumbuh," ungkap Toni (Jumat, 09/05).
Setiap hari, Toni berkutat dengan kedelai, air, dan panas uap, memastikan setiap potong tahu yang dihasilkan memenuhi standar kualitas. la adalah tangan kanan Taufik, sang pemilik pabrik tahu yang telah berdiri kokoh selama 35 tahun.
"Usaha saya ini sudah berdiri sejak lama, dan kini kami bangga bisa menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan gizi yang baik bagi anak-anak," ujar Taufik, pemilik pabrik tahu, sembari tangannya cekatan menyaring bubur kedelai yang telah dimasak.
Pabrik Tahu Berkah ini, yang mulai memasok kebutuhan program Makan Bergizi Gratis sejak Januari 2025, menjadi jejak sejarah perjalanan Taufik dalam mengembangkan usahanya.
Namun, bagi Toni, pabrik ini memiliki makna yang lebih dalam. Sejak kecil, ia telah menyaksikan bagaimana pabrik ini tumbuh dan berkembang, menjadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga di sekitarnya. Kini, la tak hanya menjadi bagian dari sejarah pabrik, tetapi juga menjadi bagian dari masa depan anak-anak bangsa.
"Saya senang bisa ikut berkontribusi dalam program ini," tutur Toni, dengan nada tulus. Tahu ini bukan hanya sekadar makanan, tapi juga harapan bagi anak-anak untuk tumbuh sehat dan cerdas.
Peran Toni sebagai pemasok tahu bukan sekadar urusan logistik. la memastikan kualitas tahu terjaga hingga sampai ke tangan pihak yang bertanggung jawab dalam program Makan Bergizi Gratis. Ketelitian dan dedikasinya menjadi jaminan bahwa setiap anak mendapatkan asupan protein nabati yang bergizi.
Rizka Kusmaningrum, Ahli Gizi SPPG Lanud Adi Soemarmo, "Sebagai ahli gizi, saya tentu mengutamakan pentingnya alur pengawasan dan monitoring yang ketat terhadap seluruh lauk pauk atau menu dalam program MBG, termasuk tahu menjadi salah satu pilihannya."
Pengawasan ini krusial untuk memastikan bahwa makanan yang disajikan benar-benar memenuhi standar gizi yang ditetapkan dan aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Senyum sumringah terpancar dari wajah Toni pria berumur 25 tahun ini, seorang produsen tahu skala rumahan.
la merasakan dampak signifikan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah berjalan. Sebelum adanya program ini, Toni mengaku harus berjuang keras menjual sekitar 7.000 biji tahu produksinya setiap hari ke berbagai pelanggan di pasar tradisional. Tak jarang, sisa tahu terpaksa dibawa kembali ke pabrik, dan keuntungannya hanya dari penjualan yang laku.
Namun, situasinya kini berubah lebih baik. Sejak tahu produksinya menjadi salah satu pilihan lauk dalam program MBG, permintaan sangat meningkat. "Alhamdulillah, sekarang ini ada tambahan pesanan 3.000 biji tahu per hari untuk program Makan Bergizi Gratis," ungkap Toni dengan nada syukur.
Lonjakan permintaan ini memberikan kepastian keuntungan bagi Toni. Seluruh 10.000 biji tahu produksinya kini pasti habis terserap. Lebih menggembirakan lagi, tahu-tahu berkualitas ini didistribusikan secara rutin, tiga kali seminggu, langsung ke dapur program MBG.
"Saya senang sekali tahu ini bisa dimakan anak-anak bangsa. Dulu mikirnya cuma laku di pasar, sekarang jadi bagian dari makanan bergizi untuk generasi penerus," kata Toni, menunjukkan rasa bangganya.
Kisah Toni Susilo adalah cerminan dari banyaknya individu di balik layar yang turut menyukseskan program-program pemerintah. Dedikasinya, bersama dengan kegigihan Taufik dalam menjalankan UMKMnya, menjadi contoh nyata bagaimana usaha kecil dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat.
Di setiap gigitan tahu yang disantap oleh anak-anak bangsa, terselip juang dan harapan seorang Toni, sang pemasok tempe juga menyuplai harapan, gizi, dan masa depan anak-anak bangsa melalui program MBG.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional